Pemukiman Penduduk Mongolia

Cahaya Malam di Chen De

Slide Negeri Di Awan

Negeri Di Awan

Land In The Cloud
Negeri Di Awan

In the shadow of ur face, I find love and life. That I've been looking for in the past. U come to me and offer me ur pure heart, always trying to understand all my needs. You play for me a song about then land in the clouds. Where peace is the castle an now you guide me on my way there. Your heart is filled on my way there. Your heart is filled with the language og love, and spoken in happiness and sadness. (Kataon Bagaskara)

Arti Sahabat

Kita bersahabat untuk banyak alasan, walaupun diluar empat musim. Kita memerlukan sahabat untuk saling menghibur saat kita bersedih, dan tertawa saat berbahagia. Kita memerlukan seorang sahabat untuk saling berbagi nasehat, untuk saling mendengarkan saat ada masalah, bertukar pikiran untuk memecahkan masalah. Kita membutuhkan sahabat karena kita adalah mahluk hidup yang saling ketergantungan satu sama lain. Kita membutuhkan sahabat untuk mengingatkan kita akan sesuatu hal. Teman boleh banyak, tapi sahabat sulit untuk di dapatkan.

Saya pernah tertipu oleh seorang teman yang sangat bersahabat. Bukan hanya sekedar materi, tapi juga nama baik dan kehilangan sahabat yang lain. Ternyata tutur kata yang manis dan lembut tidak menjamin seseorang itu jujur. Uang bisa di cari, tetapi kepercayaan dan nama baik sulit di kembalikan.

Bagaimana sahabat menurut Anda?

(Fhoto di atas bukan hasil jepretan saya. Saya hanya mengeditnya untuk postingan "sahabat". Mohon di maklumi. Nuhun nya...!)

Menjemput Impian

Alhadulillah, setelah sekian lama (dari kecil, bo) memimpikannya, akhirnya tiba juga saatnya. Sebuah impian yang tidak terduga menghampiri. Mulai besok, saya cuti nge-net untuk menjemput impian selama 2 minggu. Temen-temen jangan ikut cuti untuk tetap jalan-jalan di Galeri Fhoto. Mampir en jangan lupa kasih komentarnya ya!!

C U

Bangga Produk Luar Negeri?

Berhubung tidak ada objek fhoto untuk judul postingan ini, so ... saya membuat solusinya dengan memotret tulisan saya sendiri. Mana duli dengan tulisannya yang jelek. Toch, postingan ini bukan untuk ajang tulisan, kan?

Ok to the point aja, banyak ya di antara kita yang bangga dengan produk luar negeri?! Kesannya gimana gitu.....! Ga di pungkiri, saya juga seneng kalo ada temen ngasih oleh-oleh dari negeri suaminya. Temen-temen Blogger ada yang mo ngasih oleh-oleh juga buat saya? Boleh, saya tunggu ya....

Lanjut....
Beberapa kali mengantar touris dari negara tetangga di Bandung, tujuan utama dari mereka adalah belanja di Rumah Mode. Kebanyakan dari mereka bilang, "bukan ke Bandung namanya kalau ngga belanja di Rumah Mode!" (Kira-kira begitulah maksud ucapannya, saya ga bisa menirukan dalam bahasa melayu). Bukan hanya "harus datang" tapi juga belanjaannya buanyak buanget. Saya pikir mungkin untuk oleh-oleh keluarganya. Setelah 3 kali mereka datang dengan tujuan yang sama, saya memberanikan diri untuk bertanya, kenapa belanja segitu banyaknya? Untuk siapa aja?
Selidik punya selidik, ternyata untuk di jual lagi. Dan harganya w0w....jadi super mahal, bo!

Lain lagi ceritanya waktu saya dapet oleh-oleh dari temen orang Jepang. Dia ngasih celana jeans yang dia beli di sana. Setelah saya selidiki dengan teliti, ternyata "made in Indonesia". Sama dengan adik saya yang dulu koleksi celana jeans, jauh-jauh dia beli di sana dengan harga mahal (menurut saya), ujung-ujungnya made in Indonesia juga.

Yang lucu, temen saya habis ikut tour ke negeri asia (lupa tepatnya), dia bawa oleh-oleh sendal anak-anak. Waduh, ternyata made in Cibaduyut.

Kesimpulannya, bahwa produk luar belum tentu lebih bagus dari produk dalam negeri (sebagian). Buktinya, mereka lebih suka impor barang dari kita. Tapi sayangnya, sebagian dari kita tidak tahu hal itu. Ada juga yang mengumpat produk dalam negeri, padahal pakaian yang ia kenakan made in Endonesa juga.

Kalau saya sech, lebih suka made in nyokap sendiri. Gada yang nyamain. Bagaimana dengan Anda?

Gubuk Derita di Tengah Hutan

langit & Bumi

Batu Niah - Sarawak Malaysia

Kalau di lihat dari gambar, tempat ini kelihatan adem ya? Padahal, busyeeet puanaaas banget, genk...!!!

Discount.....????

Sory, banget bukannya melenceng dari aturan blog, karena postingan kali ini dengan gambar bukan hasil jepretan saya. Mohon di maklum ya! Sesuai judul, saya ingin membahas sedikit tentang "Discount". Dimana kata ini sangat di gemari mereka yang hoby shopping, khususnya kaum wanita. Bagaimana tidak, kita dapat mendapatkan produk/sesuatu dengan potongan harga dari harga asli. Sebagian pemilik toko/mall/produk melakukan discount biasanya untuk menghabiskan produk lama karena akan di ganti produk baru, atau bisa saja karena barang tersebut lama tidak laku. Maka barang tersebut di jual dengan potongan harga alias discount. Akh, pasti temen-temen juga tau lah ya?!

Biasanya menjelang lebaran, natal dan tahun baru, barang-barang akan di jual dengan potongan harga. Tapi jangan keburu seneng dulu, karena di Indonesia, khususnya di Bandung (setelah melakukan hunting hehehe), ternyata cuma tipuan belaka. Karena saya pernah beberapa kali membeli barang di suatu mall terkenal di Bandung sebelum discount. Beberapa waktu kemuadian saya melihat barang yang pernah saya beli itu discount 50%. Setelah saya melihat harganya, ternyata jatohnya sama aja dengan harga yang pernah saya beli sebelum discount. Jadi, pihak penjual menaikkan harga dulu baru kemudian memberi potongan harga.

Jadi mereka melakukan potongan harga hanya untuk menarik pembeli saja, tanpa maksud lainnya. Pernah juga saya melihat di mall terkenal itu, menjual barang discount sama persis dengan barang yang ada di pasar. Maksudnya apa, ya?

Bila di bandingkan di tempat lain, di negara tetangga dan Jepang, mereka memberikan discount asli. Kebetulan saya pernah membuktikannya. Kalo discount ya emang discount. Gada tipu-tipuan. Dengan arti lain, jujur gitu lho!

Filatelli

Kemana ya para Filatelli kita saat ini? Masih adakah? Silahkan absen...!!!

SMS an saat mengendarai motor

W0W.... Punya nyawa 7, ya? Masih saat lebaran kemaren, saya juga melihat orang pengendara motor yang asyik ber SMS ria. Mending kalau jalannya di pinggir, jadi orang bisa mendahului. Ini udah asyik SMS an, jalannya di tengah, pelan pula. Walah, gak sayang nyawa apa?

Bukan sok usil, atau sok mentaati peraturan lalu lintas. Tapi seperti kata pepatah, "pengalaman itu adalah guru yang bijaksana. Tapi alangkah baiknya jika kita belajar dari pengalaman orang lain". Sebagai orang yang pernah menjadi korban kecelakaan tabrak lari, saya mengajak temen-temen untuk tidak melakukan hal yang mengundang kecelakaan bagi diri kita maupun orang lain. Jangan anggap enteng nyawa kita. Kalau bukan kita sendiri yang menjaganya, siapa lagi? Ga ada kan pembantu/penjaga (satpam) yang tugasnya ngejagain nyawa kita? Bodyguard? lain lagi la.....

Diperagakan oleh model

Pentingnya pakai Helm

Walaupun telat, tapi akhirnya saya bisa posting foto ini. Pada hari lebaran kemarin saya sempat melihat banyak orang pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan helm. Menurut mereka, kalau lebaran polisinya juga memaafkan.

Wah, padahal seandainya mereka tahu, menggunakan helm itu bukan untuk polisi. Tapi untuk keselamatan diri kita sendiri. Bukan saya membela polisi, tapi saya pernah mengalami kecelakaan. Dan saya menyadari pentingnya memakai helm bagi pengguna motor untuk keselamatan.

Foto: Di peragakan oleh model

Sawah & Gunung

Bagaimana sawah & gunung ini di masa mendatang?

Korban Gempa Di Pangalengan